Insecta merupakan
kelas terbesar dalam Arthropoda,
bahkan anggota insekta merupakan bagian terbesar dari filum Animalia. Lebih
dari satu juta spesies Insekta hidup di bumi ini. Insecta mempunyai 3 pasang
kaki, sehingga disebut juga heksapoda. Dalam kehidupan sehari-hari kita
menyebutnya sebagai serangga.
Kelas Insecta dibagi menjadi 2 subkelas, yaitu Subkelas Apterygota dan Subkelas Pterygota. Dasar pembagian ini
adalah ada tidaknya sayap.
1. Subkelas Apterygota
Apterygota merupakan serangga yang tidak bersayap, terdiri atas 3
ordo yaitu Protura, Collembola, Thysanura.
Ordo-ordo tersebut merupakan kelompok serangga yang tidak meng alami
metamorfosis (Ametabola).
Protura memiliki tubuh sangat
kecil (panjang sekitar 1,5 mm), hidup di darat, tidak bersayap, tidak punya
mata, tanpa antena, tipe mulut mengisap, kaki pendek. Hewan ini hidup di sampah
yang membusuk, di bawah kulit batang membusuk. Contoh: Acerentulus sp.
Thysanura memiliki tubuh kecil
(panjang sekitar 30 mm), hidup di darat, tidak bersayap, antena panjang, kaki
2-3 ruas, bagian belakang abdomen terdapat 3 alat tambahan panjang. Hewan ini
merupakan pemakan selulosa pada kertas. Contoh: Lepisma saccharina (kutu buku).
Collembola tubuh kecil (panjang
2 – 5 cm), tidak bersayap, antena sedang (terdiri empat ruas), kaki terdiri
atas satu ruas. Pada bagian abdomen terdapat alat tambahan untuk meloncat
(furcula). Tipe mulutnya mengunyah, mata majemuk, tidak mengalami metamorfosis.
Hewan ini hidup di bawah dedaunan, lumut, kulit kayu, dan batu. Contoh: Entomobrya laguna (ekor loncat), Papirus fuscus (kutu kebun).
2. Subkelas Pterygota
Subkelas Pterygota merupakan kelompok Insecta yang memiliki sayap. Kelompok bersayap ini bisa dibagi-bagi
lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan sifat- sifat tertentu.
Beberapa contoh Ordo dari Subkelas Pterygota adalah sebagai
berikut.
1)
Ordo
Orthoptera, contohnya, walang nona (Stagmomantis sp.), tempiris dan tongkat
berjalan (Anisomorpha sp.), belalang
(Disostura sp.), jangkrik (Gryllus sp.),
dan katidid (Microcentrum sp.).
2)
Ordo
Isoptera, contohnya, Reticuli termes
sp. yang hidup di dalam tanah dan kayu,
Kalotermes di kayu kering, Zootermes
di kayu basah yang dapat mematikan pohon, Amitermes
di tanah kering, Macrotermes membentuk
rumah tanah, dan Nasutitermes yang membentuk rumah seperti karton di
daerah tropis.
3)
Ordo
Homoptera, contohnya, cikada (Magicicada
septemdecem).
4)
Ordo
Hemiptera, contohnya, kalajengking air (Ranatra
sp.), kutu busuk (Cimexlecturalius),
dan kepinding air (Lethocerus).
5)
Ordo Odonata,
contohnya, capung (Aeshna sp. dan Libellula sp.).
6)
Ordo Lepidoptera, contohnya, kupu tomat (Protoparce sexta, Aegeria sp., dan Papilia
polyxetes), serta kupu ulat sutra (Attacus
sp. dan Bombyx mori) yang
dipelihara di Indonesia.
7)
Ordo Diptera, contohnya, nyamuk (Culex sp., Aedes
sp. Dan Anopeles sp.), lalat rumah (Musca sp.), lalat buah (Dropophila
melanogaster, Ceratitis capitata, dan
Dacus dorcalis), lalat kandang (Stomoxys
sp.), lalat kuda (Tabanus sp.),
lalat pasir (Phlebotomus sp.), serta
merutu (Chironomus).
8)
Ordo
Siphonoptera, contohnya, pinjal anjing (Ctenocephalus
canis), pinjal kucing (Ctenocephalus
felis), pinjal manusia (Pulex
irritans), dan pinjal tikus (Xenopsylla
cheopis).
9)
Ordo
Hymenoptera, contohnya, lebah madu (Apis
mellifera), semut hitam (Monomorium
sp.), lebah dengung (Bombus sp.),
dan lalat gergaji (Endelomya).
Berdasarkan tipe mulutnya,
anggota Pterygota terbagi menjadi
beberapa tipe . Tipe mulut penjilat dijumpai pada Ordo Diptera, misalnya lalat
(Musca sp.). Tipe mulut pengisap
dijumpai pada Ordo Lepidoptera, misalnya Attacus
sp. Tipe mulut penggigit-pengisap dijumpai pada Ordo Hymenoptera, misalnya
lebah madu (Apis mellifera). Adapun
tipe mulut penggigit-pengunyah dijumpai pada Ordo Orthoptera, misalnya belalang
(Disostura sp.). Tipe-tipe mulut
tersebut merupakan penyesuaian dengan fungsinya, yaitu berkaitan dengan jenis
makanan yang mereka makan.
Berdasarkan proses
metamorfosisnya, Pterygota dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu hemimetabola dan holometabola. Hemimetabola merupakan kelompok
serangga bersayap yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Contoh jenisnya adalah belalang (Disostura sp.), capung merah (Crocotermis
sp.), walang sangit (Leptocoriza sp.), dan tonggeret (Dundubia mannifera).
Sedangkan Holometabola merupakan kelompok serangga bersayap yang mengalami
metamorfosis sempurna. Contoh jenisnya adalah undur-undur (Myrmeleon frontalis), kunang - kunang (Photinus sp.), kupu-kupu jeruk (Papilio
memmon), dan lalat rumah (Musca
domestica).
Demikian saya ucapkan terima kasih untuk kunjungannya,
semoga bermanfaat bagi kita semua. Silahkan kasih komentar jika ada yang
hal-hal yang ingin ditanyakan tentang materi
dan soal biologi SMP SMA Rembang. Atau contact saya di no HP. 085641467626.
Atau via email di co.gaul86@gmail.com.
No comments:
Post a Comment
Silahkan masukkan komentar dan saran sesuai dengan postingan di atas. Untuk masalah di luar postingan di atas, silahkan tinggalkan pesan di buku tamu. Oke gan !! Atau yang maw bertanya seputar masalah biologi silahkan.