Setiap bulan, seorang wanita normal yang sudah memasuki masa
akil balig atau dewasa akan mengalami menstruasi.
Pelajar wanita SMA kelas XI seperti Anda sebagian besar umumnya sudah mengalami
peristiwa ini, sehingga Anda dapat menceritakan dan menjelaskan menstruasi sesuai pengalaman Anda.
Menstruasi adalah
peristiwa luruhnya sel telur yang tidak dibuahi yang sudah menjadi mati bersama-sama
dengan selaput lender dinding rahim yang merupakan lapisan yang kaya pembuluh
darah. Menstruasi terjadi jika sel
telur (ovum) yang sudah matang tidak dibuahi. Siklus ini berlangsung kira-kira
28 hari pada setiap bulan. Kemungkinan antara satu wanita dengan wanita yang
lain mempunyai lama siklus yang berbeda.
Dalam Materi Biologi SMA, siklus menstruasi terdiri dari empat
fase, yaitu fase menstruasi, fase
praovulasi, fase ovulasi, dan fase pascaovulasi. Sebelum membahas labih
lanjut silahkan lihat gambar terlebih dahulu.
Klik gambar untuk memperbesar
1. Fase Menstruasi
Pada fase menstruasi, hormon
yang berperan ialah hormon estrogen dan progesteron. Sekitar lima hari pertama menstruasi, kedua hormon tersebut
mengalami reduksi. Akibatnya, sel telur yang berada dalam lapisan endometrium
pada uterus dilepas bersamaan dengan robeknya endometrium melalui pendarahan.
Hasilnya, dinding uterus berubah menjadi sangat tipis.
2. Fase Praovulasi
Mulai hari kelima sampai ke empat belas, fase praovulasi dimulai. Pada
fase ini, hormon yang berperan yakni hormon FSH dan hormon LH. Kedua hormon
tersebut menstimulasi sel-sel folikel untuk menghasilkan hormon estrogen dan
progesteron. Adanya rangsangan hormon estrogen dan progesteron membuat lapisan
endometrium yang luruh terbentuk kembali.
3. Fase Ovulasi
Fase ovulasi terjadi sekitar hari keempat belas dari total keseluruhan
waktu siklus menstruasi terjadi
(kurang lebih 28 hari). Pada fase ini, sekresi hormon estrogen sangat banyak.
Oleh karenanya, sekresi hormon FSH mulai menurun dan digantikan dengan sekresi
hormon LH. Adanya stimulasi hormon LH pada folikel menjadikan folikel semakin
matang. Pematangan folikel menyebabkan sel telur keluar dari folikel.
4. Fase Pascaovulasi
Pada fase ini, folikel yang pecah berubah menjadi badan padat berwarna
kuning yang disebut korpus luteum. Korpus luteum menghasilkan hormon
progesteron. Bersama hormon estrogen, hormon progesteron ini berperan dalam
memelihara pertumbuhan endometrium sehingga siap untuk penanaman embrio.
Namun
demikian, apabila sel telur pada uterus tidak dibuahi, korpus luteum mengalami
degenerasi menjadi korpus albikan. Akibatnya, sekresi hormon estrogen dan progesteron
semakin menurun dan sebaliknya sekresi hormon FSH dan LH naik kembali. Karena darah
tidak mengandung hormon estrogen dan hormon progesteron, endometrium tidak bisa bertahan dan luruh
bersama darah. Ini menunjukkan fase pascaovulasi berganti menjadi fase menstruasi.
Demikian
saya ucapkan terima kasih untuk kunjungannya, semoga bermanfaat bagi kita
semua. Silahkan kasih komentar jika ada yang hal-hal yang ingin ditanyakan
tentang Materi dan Soal Biologi SMP SMA
Rembang. Atau contact saya di no HP. 085641467626. Atau via email di co.gaul86@gmail.com.
No comments:
Post a Comment
Silahkan masukkan komentar dan saran sesuai dengan postingan di atas. Untuk masalah di luar postingan di atas, silahkan tinggalkan pesan di buku tamu. Oke gan !! Atau yang maw bertanya seputar masalah biologi silahkan.