Nemathelminthes
berasal dari kata “nematos” yang
artinya benang dan “helminthes” yang berarti cacing. Sehingga cacing ini
biasa disebut dengan cacing benang. Selain itu, cacing ini sering disebut juga
dengan cacing gilig karena cacing ini tidak terbagi menjadi
segmen-segmen dan dengan bentuk tubuh yang silindris. Cacing ini sudah
mempunyai saluran pencernaan yang lengkap dan permanen.
Semua Nemathelminthes
(Cacing gilig/ Benang) tidak melakukan perkembangbiakan aseksual. Jadi,
perkembangbiakannya dilakukan secara seksual. Alat kelamin jantan dan betina
terpisah (dioecius). Cacing betina
umumnya berukuran lebih besar daripada cacing jantan. Betina dan jantan juga
dapat dibedakan dari ekornya. Pada cacing jantan, bagian ekornya (posterior), di dekat lubang anus,
terdapat tonjolan yang disebut penial setae yang digunakan untuk kopulasi,
sedangkan pada betina tidak ada.
Nemathelminthes
(Cacing gilig/ Benang) di bagi menjadi 3 kelas yaitu Nematoda, Nematophora dan
Acantocephala. Akan tetapi Materi
dan Soal Biologi SMP SMA Rembang kali ini tidak akan di jelaskan panjang
lebar tentang semua kelas tersebut. Mengapa? Karena dalam Materi Biologi SMA saat ini hanya akan menerangkan beberapa contoh
cacing yang yang termasuk dalam phylum Nemathelminthes
(Cacing gilig/ Benang).
Berikut merupakan contoh cacing gilig yang hidup parasit
dalam tubuh manusia.
1.
Enterobius vermicularis (Cacing Kremi)
Cacing ini berwarna putih, berukuran kecil, dan hidup di usus besar
manusia, tepatnya dekat anus. Keberadaan cacing ini sangat mengganggu aktivitas
manusia karena menyebabkan rasa gatal. Setelah digunakan untuk menggaruk,
tangan harus segera dicuci. Jika tidak segera dicuci, telur cacing yang ikut
terbawa di dalam kuku-kuku tangan akan ikut termakan ketika memakan makanan.
Cacing tersebut akan masuk dan menetas di dalam perut. Keadaan ini disebut
dengan autoinfeksi. Cacing ini sering menyerang anak-anak kecil.
2.
Ascaris lumbricoides (Cacing usus/ cacing
perut)
Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus manusia dan sering disebut
sebagai cacing usus atau cacing gelang, mempunyai panjang sekitar 20
cm, dengan kedua ujungnya meruncing dan berwarna merah muda. Cacing ini akan
mengambil makanan dan mengisap darah penderita cacingan sehingga keadaan orang
yang menderita cacingan akan terlihat pucat dan perutnya buncit.
Cacing ini dapat terbawa masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan
yang telah tercemar. Telur cacing dapat keluar bersama tinja manusia. Telur
cacing yang masuk ke dalam usus akan menetas menjadi larva, kemudian larva akan
berkembang menjadi cacing baru.
Bagaimana cara kita menghindari penyakit cacing ini? Usaha yang dapat
kita lakukan adalah makan makanan yang bersih, tertutup rapat, agar terhindar
dari lalat dan debu yang mengandung telur cacing. Selain itu, kita harus
menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh.
3.
Ancylostoma duodenale (Cacing tambang)
Mengapa cacing ini disebut cacing tambang? Pada waktu itu, cacing
tersebut banyak menyerang orang-orang yang bekerja di daerah pertambangan yang
menginfeksi melalui kulit kaki. Cacing ini hidup di dalam usus manusia yang
mempunyai alat kait untuk mencengkeram dan mengisap darah. Daur hidupnya hampir
sama dengan cacing perut, hanya telurnya menetas di tempat yang becek. Apabila
ada seseorang yang menginjak tanah tersebut, maka larva akan menempel dan
menembus kaki kemudian masuk ke peredaran darah, selanjutnya akan mengalami
daur hidup seperti cacing perut. Seseorang yang menderita penyakit cacing ini
bisa terserang anemia.
4.
Wuchereria bancrofti (Cacing filaria)
entuk
cacing ini gilig memanjang, seperti benang maka disebut filaria. Cacing ini hidup pada pembuluh limfe
di kaki. Jika terlalu banyak jumlahnya, dapat menyumbat aliran limfe sehingga
kaki menjadi membengkak. Cacing ini bisa menyebabkan penyakit kaki gajah. Cacing
ini menghasilkan telur yang kemudian akan menetas menjadi anak cacing berukuran
kecil yang disebut mikrofilaria. Selanjutnya, mikrofilaria beredar di dalam
darah. Larva ini dapat berpindah ke peredaran darah kecil di bawah kulit. Jika
pada waktu itu ada nyamuk yang menggigit, maka larva tersebut dapat menembus
dinding usus nyamuk lalu masuk ke dalam otot dada nyamuk, kemudian setelah
mengalami pertumbuhan, larva ini akan masuk ke alat penusuk. Jika nyamuk itu
menggigit orang, maka orang itu akan tertular penyakit ini, demikian
seterusnya.
Dari contoh di atas ternyata sebagian besar cacing Nemathelminthes (Cacing gilig/ Benang) adalah endoparasit
baik pada hewan dan manusia. Pencegahan
penyakit tersebut dapat dicapai dengan cara mempertinggi sanitasi lingkungan dan higiene tubuh untuk memutus daur hidup
cacing tersebut.
*Sumber : BSE Biologi SMAKelas X dari Kemdiknas.
Demikian saya ucapkan terima kasih untuk kunjungannya,
semoga bermanfaat bagi kita semua. Silahkan kasih komentar jika ada yang
hal-hal yang ingin ditanyakan tentang materi
dan soal biologi SMP SMA REMBANG. Atau contact saya di no HP. 085641467626.
Atau via email di co.gaul86@gmail.com.
2 comments on Phylum Nemathelminthes (Cacing Gilig/ Benang) :
terima kasih telah memberi saya materi untuk ujian biologi
komentarsaya adalah tulisan orang lain, jadi saya mnta maaf
Post a Comment
Silahkan masukkan komentar dan saran sesuai dengan postingan di atas. Untuk masalah di luar postingan di atas, silahkan tinggalkan pesan di buku tamu. Oke gan !! Atau yang maw bertanya seputar masalah biologi silahkan.